Minggu, September 29

Seperti Mereka ?

.^^.Oke ini entah hari ke berapa Ibu diklat di Bogor, dan masih harus stay disana sampai 22 Oktober. Selama Ibu diklat, Bapak berperan ganda bagi kami. Sisi baiknya Bapak lebih royal ke anak-anaknya, sisi kurang baiknya kami bertiga jago kandang semua, alias demen bangun siang. Kebiasaan Ibu itu bangunjam 3 atau 4 pagi sekedar prepare ke kantor, otomatis di jam-jam itu akan terdengar peringatan buat buru-buru bangun, tapi pagi kami seakan pules dan semakin pules setiap harinya :p Terlepas dari itu, selama Ibu diklat Bapak setia banget bantuin ngerjain tugas-tugas diklat Ibu, share pendapat+masukan tiap hari. Haaaaah ..... hei calon suami ku akan kah kamu begitu kelak? :D

Pernikahan seperti mereka? Saya juga menginginkannya, mengadopsi segala kebaikan dan norma yang dibiasakan setiap detiknya, namun diterapkan dengan cara sendiri, siapa takut :D~

“...sweet wedding when you are the father of my children...”

Sabtu, September 28

1,46 cm

.^^. Ini bukan judul film baru yang harus mendaki gunung atau semacamnya, tapi ini diameter lingkar jari manis kanan saya. Oke ide konyol Nisa ngukur lengan, paha dan berakhir mengukur diameter jari bermula saat krik-krik di laboratorium buat jenguk bakteri. Gerrrrrr... persiapan katanya. Modusin laki kalau dilamar ceritanya. Dan 1,46 cm saya vs 1,43 cm nya Nisa :p

Jumat, September 27

Sendal-Fighters

.^^. Kuliah akhir-akhir ini semakin menyenangkan (walaupun mau sedih, capek, kalut tugas) karena ada Nisa sama Tarmi :D 2 orang makhluk rempong ini mulai terusik dengan kehadiran saya di inbox messages hape mereka, ngerusakin pagi mereka dengan sapaan muka tengil dan ide konyol yang mereka tularkan ke saya tanpa cuma-cuma. Kedekatan kami mulai terjalin indah setelah negara api menyerang. Dengan kekuatan bulan semua saling menginfeksi hari dengan candaan yang super gokil. Dan baru-baru ini sukses nggembel 3 fakultas dan diwisuda sebagai ‘sendal-fighters’. Love you Nisa + Tarmi :*


Rumput Tetangga Lebih Hijau Men !

.^^. “Rumput Tetangga Lebih Hijau Men !“ ini kata Nisa tadi sore disela-sela boring kuliah praktikum Metode Penelitian Pendidikan Biologi. Dan dilanjut “Tapi kita gak boleh lupa, sehijau-hijaunya ladang tetangga, ladang kita terkadang tumbuh pohon mangga yang berbuah manis”. Yang intinya : mau bosen, capek, pengen lebih, pasangan yang terima kita apa adanya saat ini punya nilai lebih atas hubungan yang kita jalani saat ini pula. Dan hal ini lah yang bikin ‘sempurna’nya mereka disisi kita. Kapan lagi nemu pasangan yang romantis, yang dewasa, yang konyol, yang narsis, yaaaa ciri masing-masing pasangan kita lah.
Banyak wanita yang suka dinyanyiin, dikasih kejutan, diromantisin, digombalin, seperlakuan cute mereka gitu ke kekasihnya. Tapi kalau dilihat lagi semua itu enggak harus dimiliki, asalkan setia / komit / tanggungjawab :) mungkin hijaunya ladang sebelah gak sebanding dengan ini semua. So, don’t forget for to be greatful !