.^^. Ada kekuatan di dalam cinta, dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.
Ada kekuatan di dalam tawa kegembiraan, dan orang yang tertawa adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.
Ada kekuatan di dalam kedamaian diri, dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.
Ada kekuatan di dalam kesabaran, dan orang yang sabar adalah orang yang kuat, karena ia menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa disakiti.
Ada kemurahan di dalam kemurahan, dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat, karena tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.
Ada kekuatan di dalam kebaikan, dan orang yang baik adalah orang yang kuat, karena ia selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.
Ada kekuatan di dalam kesetiaan, dan orang yang setia adalah orang yang kuat, karena ia biasa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya pada Allah SWT dan sesama.
Ada kekuatan di dalam kelemah lembutan, dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.
Ada kekuatan di dalam penguasaan diri, dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.
Di situlah semua ,etak Kekuatan Sejati berada . . .
Dan sadarlah bahwa kamu juga memiliki cukup kekuatan untuk segala masalahmu, dimanapun juga seberat dan serumit apapun juga.
Seorang sahabat adalah kekuatan sejatimu. Dia tidak membatasi / memberikan kondisi-kondisi tertentu yang harus dipatuhi dalam menjalin persahabatan. Dia hadir di saat-saat yang tak terbayangkan untuk memberi cinta dan perhatian, peneguhan dan kekuatan. Dia hadir untuk membawa tawa bersamamu. Ia hadir membawa kedamaian kala kamu gundah tak tentu. Dia hadir membawa kesabaran ketika kamu merasa dikejar-kejar aneka tuntutan hidup, ketika kamu sedang menghadapi aneka derita. Dia hadir membawa kemurahan padamu, ketika kamu merasa tak ada siapapun yang perduli. Dia hadir membawa kebaikan kala kamu sedang menghampiri aneka ujian kejahatan. Dan . . . dia tetap hadir membawa kesetiaan ketika kamu merasa semua orang meninggalkanmu.